SIANG kemarin, usai isi kuliah di pasca, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, aku ditemui seorang dosen. Lalu ngobrol ke sana ke mari. Akhirnya aku ditanya soal Wahdatul Wujud. Aku mencoba menjawab sebisanya, sesuai yang masih aku ingat.
Wahdah al-Wujud, Unity of Being, ingin menegaskan bahwa Tuhanlah Satu-Satunya Eksistensi yang Real dan Absolut. Segala hal dan segala sesuatu di seluruh ruang jagat raya ini, adalah nihil belaka, lenyap dan tak riil.
Tuhan adalah Essensi Yang Esa dan Eksistensi Yang Wajib Ada, Mutlak (Absolut) dan La Nihayah. Tidak ada wujud selain Tuhan. Wujud (Maujud) yang lain tak lain dan tak bukan adalah sifat-sifat dan nama-nama-Nya. Dalam karya besarnya “Al-Futuhat al-Makiyyah”, Ibn Arabi menyatakan antara lain:
رَأَيْتُ الْحَقَّ فِى الْا عْيَانِ حَقًّا
وَفِى الْاسْمآءِ فَلَمْ أَرَهْ سِوَا ئِى
Aku Sungguh
Melihat Sang Kebenaran
Dalam realitas-realitas semesta
Dan dalam segala nama
Aku tak melihat semuanya
Kecuali Aku
Syeikh Hasan Ridwan, sufi dari Mesir dalam Antologi Puisi Sufistiknya mengatakan:
وكل ما سواه نجم آفل
بل في شهود العارفين باطل
فليس إلا الله والمظاهر
لجملة الأسماء وهو الظاهر
فغيره في الكون لا يقال
لأنه في ذاته محال
Seluruhnya, selain Dia adalah bintang yang lenyap
Pada mata para bijak bestari ia adalah tiada
Tak ada eksistensi pada semesta selain Allah
Fenomena-fenomena adalah Dia
Apa pun di alam semesta tak ada
Karena ia sendiri tak mungkin mengada
Begitulah singkatnya.
27/10/2019