Rabu, 27 Januari 2021
HuseinMuhammad.Net
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku
No Result
View All Result
  • Login
HuseinMuhammad.Net
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Artikel

Tanda-tanda Ulama (Bagian 1)

Husein Muhammad by Husein Muhammad
22 Nov 2020
in Artikel, Featured
0
Tanda-tanda Ulama (Bagian 1)

MUI (FOTO; netralnews.com)

Share on FacebookShare on Twitter

KARENA mendengar isu sertifikasi MUI yang viral, seorang teman bertanya :

Bagaimana kita mengetahui bahwa seseorang bisa dianggap atau patut/ layak disebut ulama sehingga pantas masuk jadi pengurus MUI? Apa ciri-cirinya?

BACA JUGA

Menjerat Sang Bijak Bestari

Konsistensi Gus Dur

Habib Abdullah Al-Haddad, dalam kitabnya yang sangat terkenal dan dijadikan sumber pengetahuan etika di pesantren, al-Nashaih al- Diniyyah, menyebut sejumlah tanda/indikator karakter ulama:

فمن علامات العالم : ان يكون خاشعا متواضعا خاءفا مشفقا من خشية الله زاهدا فى الدنيا قانعا باليسير منها منفقا الفاضل عن حاجته مما فى يده. ناصحاً لعباد الله. رحيما بهم أمرا بالمعروف ناهيا عن المنكر. مسارعا فى الخيرات ملا زما للعبادات . ووقار واسع الصدر لا متكبرا ولا طامعا فى الناس ولا حريصا على الدنيا ولا جامعا للمال ولا مانعا له عن حقه ولا فظا ولا غليظا ولا مماريا ولا مخاصما ولا قاسيا ولا ضيق الصدر ولا مخادعا ولا غاشا ولا مقدما للاغنياء على الفقراء ولا مترددا الى السلاطين”
“Tanda/ciri orang alim (ulama) antara lain : pembawaannya tenang, rendah hati, selalu merasa takut kepada Allah, bersahaja, “nrimo”, suka memberi, membimbing umat, menyayangi mereka, selalu mengajak kepada kebaikan dan menghindari keburukan/maksiat, bersegera dalam kebaikan, senang beribadah, lapang dada, lembut hati, tidak sombong, tidak berharap pada pemberian orang, tidak ambisi kemegahan dan jabatan, tidak suka menumpuk-numpuk harta, tidak keras hat/keras kepalai, tidak kasar, tidak suka pamer, tidak memusuhi dan membenci orang, tidak picik, tidak menipu, tidak licik, tidak mendahulukan orang kaya daripada orang miskin, dan tidak sering-sering mengunjungi penjabat pemerintahan/penguasa”.

Jadi kalau seseorang tidak punya ciri-ciri itu, maka tidak bisa dan tidak patut disebut ulama, dus tidak pantas masuk jadi pengurus teras MUI.

Teman itu masih bertanya : kalau Testing, bagaimana?. Aku bilang, mudah : baca kitab berbahasa Arab “gundul”, I’rab dan Tasripan.

Mendengar itu si teman terkekeh-kekeh saja.

Maaf ya?

Tags: etikakitab kuningMUIpengetahuanpesantrensertifikatulamaumat

Related Posts

Menjerat Sang Bijak Bestari
Artikel

Menjerat Sang Bijak Bestari

26 Jan 2021
Gusdurian
Artikel

Konsistensi Gus Dur

26 Jan 2021
Laki-laki Juga Memprovokasi (Menggoda)
Artikel

Cinta Itu di Palung Jiwa

26 Jan 2021
gus dur
Artikel

Tak Boleh Ada Alienasi

26 Jan 2021
Gus Dur dan Doa yang Dikabulkan
Artikel

Mengapa Gus Dur Dimulikan dan Dicintai?

26 Jan 2021
Terompet
Artikel

Terompet

26 Jan 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

layla-majnun

LAYLA-MAJNUN – Kisah Cinta Abadi

9 Feb 2017
puisi-kerinduan ibnu arabi

Puisi-Puisi Kerinduan Ibnu Arabi

16 Jul 2019
AL HALLAJ

Hallaj Sufi Rindu Tuhan

16 Jul 2019
Ideologi Transnasional

Ideologi Transnasional

18 Nov 2020
memahami hukum allah

Hukum Islam yang Tetap dan yang Berubah

25 Apr 2018
Ekstase

Ekstase

24 Okt 2016
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Service
  • Contact

© 2020 - HuseinMuhammad.Net

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku

© 2020 - HuseinMuhammad.Net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In