Selasa, 9 Maret 2021
HuseinMuhammad.Net
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku
No Result
View All Result
  • Login
HuseinMuhammad.Net
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Artikel

Mengapa Ada Kemarahan dan Kebencian?

Husein Muhammad by Husein Muhammad
24 Jan 2021
in Artikel, Featured
0
Retorika Sofistik

Ilustrasi: brillio.net

Share on FacebookShare on Twitter

SABAN hari kita membaca, mendengar dan menyaksikan ledakan-ledakan kemarahan negatif (benci) dengan berbagai cara, bentuk dan ekspresinya: menghina, merendahkan, sumpah serapah, mencaci-maki, menggunjing, melakukan kekerasan, menuduh sesat, kafir dan sejenisnya, membunuh karakter, menebarkan fitnah dan sebagainya.

Situasi ini tentu saja menciptakan penderitaan dan kesengsaraan sosial.

BACA JUGA

Jangan Merusak

Andai Saja

Aku bertanya kepada para mahasiswa yang kebetulan mampir ke kantor Fahmina dan menemui aku di sana. Mengapa ada Ledakan kemarahan dan kebencian?

Ada banyak jawaban dari mereka. Antara lain: Orang-orang yang cepat marah dan mudah menyalahkan orang lain adalah mereka yang tengah mengalami gangguan kepribadian. Stres atau Skizofrenia. Itu akibat dari tumpukan kekecewaan yang lama terpendam. (Ini biasanya jawaban mahasiswa psikologi).

Atau ini : mereka yang suka marah dan mencaci maki itu adalah mereka yang merasa hidupnya terancam oleh orang lain yang lebih sukses. Mereka sangat ketakutan. Ini juga jawaban psikolog.

Boleh jadi itu karena ada sifat “hasud”, dengki. Ia didefinisikan ulama sebagai rasa atau sikap tidak senang terhadap kenikmatan, kesuksesan dan kebahagiaan orang lain sambil berusaha untuk menghilangkannya atau berharap kecelakaan menimpa orang lain tersebut. Dalam waktu yang sama dia berharap kenikmatan dan kebahagiaan itu pindah kepada dirinya. Kemarahan dan kebencian merupakan salah satu indikator dari padanya.

Ada juga yang menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang tidak mampu mengendalikan diri, alias kurang “bertakwa”. Orang yang bertakwa jarang mengalami keadaan ini. Ini biasanya jawaban para dai.

Hal utama yang penting untuk dijawab adalah mengapa keadaan tersebut di atas justru berlangsung di negara yang penduduknya beragama dan mayoritas besar Islam.

Bukankah Agama, bukan hanya Islam, tetapi semua agama mengajarkan persaudaraan, kasih sayang dan kedamaian, dan menolak sebaliknya?

Tags: agamakarakterKasih Sayangkebenciankemarahanpersaudaraan

Related Posts

Jangan Merusak
Artikel

Jangan Merusak

9 Mar 2021
Pribadi Nabi yang Mulia (Bagian 1)
Featured

Andai Saja

9 Mar 2021
Gus Dur Tak Ingin Bergantung
Artikel

Gus Dur Tak Ingin Bergantung

9 Mar 2021
Kebenaran
Featured

Jangan Mudah Terpukau

9 Mar 2021
Carilah Keindahan
Featured

Carilah Keindahan

8 Mar 2021
Hukum Kehidupan
Artikel

Hukum Kehidupan

8 Mar 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

layla-majnun

LAYLA-MAJNUN – Kisah Cinta Abadi

9 Feb 2017
puisi-kerinduan ibnu arabi

Puisi-Puisi Kerinduan Ibnu Arabi

16 Jul 2019
AL HALLAJ

Hallaj Sufi Rindu Tuhan

16 Jul 2019
Ekstase

Ekstase

24 Okt 2016
Ideologi Transnasional

Ideologi Transnasional

18 Nov 2020
memahami hukum allah

Hukum Islam yang Tetap dan yang Berubah

25 Apr 2018
  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Service
  • Contact

© 2020 - HuseinMuhammad.Net

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku

© 2020 - HuseinMuhammad.Net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In