Pagi tanggal 22/10. usai upacara hari santri, aku menyampaikan kuliah umum di Fakultas Ushuluddin, UIN Semarang. Aku bicara Tafsir Maqasidi.
Aku bilang Untuk memahami masalah ini secara lebih sederhana berikut ini disampaikan percakapan seorang anak perempuan dengan ayahnya yang naik mobil. Mobil itu kemudian berhenti:
Anak: Mengapa kita berhenti?
Ayah: Lampu merah sudah menyala
Anak: Mengapa kalau lampu merah harus berhenti?
Ayah: Kalau terus jalan, ditangkap polisi
Anak: Mengapa polisi harus menangkap ?
Ayah: Karena melanggar peraturan.
Anak: Ya, tapi mengapa?
Ayah: Sebab kalau diteruskan akan membahayakan, bisa tabrakan.
Anak: Mengapa?
Ayah: Itu sudah jadi hukum alam
Ayah dengan sabar menjelaskan lagi: Kita tidak boleh menyakiti orang lain. Apakah kamu mau disakiti?
Anak: Tentu tidak, ayah.
Ayah: Nah, begitu pula orang lain. Mereka tak ingin sakit/disakiti. Nabi mengatakan:
اَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ
“Cintailah orang lain, sebagaimana engkau ingin dicintai”.