Rabu, 14 April 2021
HuseinMuhammad.Net
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku
No Result
View All Result
  • Login
HuseinMuhammad.Net
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Artikel

Ibnu Rusyd Tentang Perempuan

Husein Muhammad by Husein Muhammad
29 Mar 2021
in Artikel, Featured
0
Fatimah Binti Mutsanna (Bagian 1)

Ilustrasi: iqra.id

Share on FacebookShare on Twitter

BACA JUGA

Tujuan Syariat

Dakwah Literasi

IBNU Rusyd a-Hafid (1126-1198 M). Ia dikenal sebagai seorang filosof muslim terbesar, al-Qadhi al-Qudhah (hakim Agung), ahli fikih bermazhab Maliki, sastrawan, al-Ushuli (ahli ushul fiqh), al-Hafizh al-Mutqin (ahli hadits), seorang filosof, seorang dokter terkemuka, dan penulis beragam bidang ilmu pengetahuan.

Ia dikenal sebagai “komentator Arsitoteles”. Berkat dialah, karya-karya Aristoteles, sang filosof terbesar dari Yunani itu, dikenal dan dipelajari di dunia Barat. Mereka menyebut namanya sebagai Averoes.

Ibnu Rusyd Lahir di Cordova, tahun 1126-1198. Ia bicara tentang perempuan dalam bukunya “Talkhish al-Siyasah Li Aflathan (Ringkasan buku “Politiea”/Republik, karya Plato. Katanya:

طالما أن بعض النساء ينشأن وهن على جانب كبير من الفطنة والعقل فإنه غير محال ان نجد بينهن حكيمات وحاكمات وما شابه ذلك. وان كان هناك من يعتقد ان هذا النوع من النساء نادر الحصول لا سيما وان بعض الشرائع ترفض ان تقر للنساء بالامامة اى الامامة العظمى, بينما نجد شرائع أخرى على خلاف ذلك ما دام وجود مثل هؤلاء النسوة بينهم امرا ليس بمحال “.
“Sepanjang para perempuan tumbuh dan besar dengan kecerdasan dan kapasitas intelektual yang cukup, maka tidaklah mustahil, kita akan menemukan di antara mereka para filosof/kaum bijak-bestari, para pemimpin publik-politik dan semacamnya. Memang ada orang yang berpendapat bahwa perempuan seperti itu jarang ada, apalagi ada hukum-hukum agama yang tidak mengakui kepemimpinan politik perempuan, meski sebenarnya ada juga hukum agama yang membolehkannya. Akan tetapi sepanjang perempuan-perempuan di atas ada, maka itu (kepemimpinan perempuan) bukanlah hal yang tidak mungkin”. (Talkhish al-Siyasah li Aflathon, hlm. 125).

Pandangan Ibnu Rusyd ini melampaui zamannya. Ia dianggap Liberal.

24/03/2021

Tags: ibnu rusydkaryakeilmuanpemimpinpengetahuanperempuanspiritualulama

Related Posts

Esensi Syari’ah
Artikel

Tujuan Syariat

29 Mar 2021
Dakwah Literasi
Artikel

Dakwah Literasi

29 Mar 2021
Batas Aurat Perempuan (Bagian 7)
Artikel

Usia Perempuan Menikah

29 Mar 2021
Tukang Sepatu Versus Penjual Sepatu
Artikel

Tukang Sepatu Versus Penjual Sepatu

29 Mar 2021
Masa Lalu Tak akan Kembali
Featured

Ruang dan Waktu

29 Mar 2021
Retorika Sofistik
Featured

Marah dan Tamak

29 Mar 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About
  • Privacy Policy
  • Terms of Service
  • Contact

© 2020 - HuseinMuhammad.Net

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Artikel
  • Memoar
  • Today Quotes
  • Puisi
  • Buku

© 2020 - HuseinMuhammad.Net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In